Pengalaman Berat Badan Turun 5 kg dalam 2 Bulan

https://www.freepik.com/photos/weight-scale
Weight scale photo created by jcomp - www.freepik.com

Siapa yang tidak bahagia melihat timbangan angkanya sudah berkurang? Ya, dalam hal ini karena saya mengalami kelebihan berat badan. Tinggi saya 165 cm dan berat badan menembus angka 75 kg, badan rasanya sudah tidak gesit, istilahnya tidak sat set kalau anak-anak Gen Z bilang.

Bergerak pun rasanya sangat berat dan mageran. Bentuk perut sudah seperti bakso beranak, dan posisinya melebihi dada. Akhirnya dengan kondisi seperti itu saya membulatkan tekad agar bisa kurus lagi. 

Setelah konsultasi sana-sini dan lihat informasi di internet, akhirnya saya mulai mengurangi konsumsi nasi. Karena apabila konsumsi nasi masih belum berkurang, sampai kapanpun anda akan kesulitan menurunkan berat badan. Pada awalnya memang berat, hampir menyerah saya karena tidak kuat untuk menahan makan nasi. Namun perlahan tapi pasti saya mulai mengurangi porsi yang tadinya 2 sendok nasi (centong) menjadi 1 centong, yang tadinya 3 kali sehari makan nasi, sekarang cuma maksimal 2 kali sehari.

Dalam tahapan ini saya bertujuan untuk defisit kalori, agar lemak di perut berkurang. Agar perut tetap kenyang saya lebih banyak mengonsumsi sayuran atau protein dari lauk. Nasi boleh sedikit, namun sayur dan lauk saya lebihkan supaya perut tidak berontak.

 

BACA JUGA: Ingin Kurus? Makan Buah Ini!

Minum air putih sebelum makan berat adalah kuncinya, ya ini sangat manjur untuk membuat kita lebih kenyang bahkan sebelum makan berat, sehingga porsi makan kita menjadi berkurang. Trik ini saya gunakan terus hingga saat ini. 

Akhirnya setelah 2 bulan berat badan saya turun hingga hampir 5kg. Tentu saja saya barengi dengan olahraga rutin mulai dari lompat tali dan mendaftarkan diri ke Gym. 

Angkat beban sangat dianjurkan bagi para pemilik badan gemuk yang ingin kurus. Dengan angkat beban anda bisa mengurangi lemak di badan sekaligus menaikkan massa oto sehingga badan lebih terbentuk.

Sekarang perut saya sudah tidak lebih maju daripada dada dan celana terasa lebih longgar.

Pada intinya, pengalaman saya bisa dicontoh siapapun yang ingin mencoba, yang paling penting adalah konsisten dan sabar karena segala sesuatu membutuhkan proses.

Kurangi konsumsi nasi dan makanan manis, perbanyak asupan protein, dan olahraga.